Misteri Pikiran Orang Lain

Apakah Open minded itu mungkin? Usaha meminta org lain utk open mind bahkan secara paradoksal justru meng – Closed mind – dirinya sendiri sejak awal, dimulai persis saat dia minta org lain utk Open mind

tidak minta org lain harus open mind aku pikir itu lebih mendekati makna dari pada kata

Kamu boleh datang dan pergi

Open mind adalah jalan plural, bahkan mngkin tentang mentoleransi yg mngkin sedang tak mentoleransi dengan yg aku suka dan mau,

knapa tak toleran? sma sperti pertanyaan kenapa harus toleran? kenapa harus berusaha memahamimu, usaha memahami bahkan berangkat dari ego ingin dipahami, adakah jalan yg tak perlu kau memahamiku? sehingga sibuk nya ini bukan itu

Tidak semua org bisa memahami eksistensinya sendiri, begitu pula “dikte” dari budaya yang kadang mmbuat kamu tak mudah berdaya utk memilih sebagai kamu seutuhnya,

pada dasarnya kata “aku” bukanlah milik siapa-siapa bahkan bukan milikku, apalagi milik satu budaya apa ato apa apa yg lain itu, maka mampu menertawakan apa yg sedang dipegang mati-matian mnjadi perlu, agar kata “aku” tidak digunakan untuk menyembunyikan aku,

Orang tak nyaman klo kamu tak mudah di pahami maka org lebih memilih memahamimu dengan jalan pikirannya sendiri

yg menghadirkan kamu sebagai kamu, tak keberatan dengan konsepmu, aku hadir bukan hanya karena konsepku,

keberadaan lebih penting daripada kesamaan (kenapa harus sama), keberadaan (aku ada) harusnya lebih lebih bermakna daripada kita sama, krna makna hanya mungkin jika orang satu dan yg lainnya ADA, tanpa orang lain apa kamu ada maknanya? cukup berjalan apa kata bintang kita masing-masing

Memahami itu sebuah jalan plural yg intim – butuh pengorbanan diatas altar harga diri juga keikhlasan –

sprti Matahari hanya sadar tugasnya memberi

jika sudah membahas ini, mngkin kamu tak lagi common sense,

Maka, jalan sunyi yg kamu pilih mskipun disekitarmu ramai dan meskipun selalu bersuka cerita bersama mereka.

Tinggalkan komentar